Seloka [Mistik Al Qur'an] Bagian 5 | Partikel dalam Astrofisika

Dodi Nurdjaja

Header Ads

728 x 90 ads 728 x 90 ads
Maaf sedang ada penataan ulang label, dalam rangka mau ganti theme/template. Berdampak di Menu Utama.


DMCA.com Protection Status
Copas harus se-izin pemilik konten

Seloka [Mistik Al Qur'an] Bagian 5 | Partikel dalam Astrofisika

Analisa astrofisika : Secara kebetulan ada 3 ayat yang mengandung pe-nol-an.  Ayat 8 menyebutkan adanya proses kematian pada bintang.  Ayat 9 menyebutkan proses kematian langit.  Dan ayat 10 menyebutkan proses kematian gunung (simbol dari pasak, dalam hal ini bisa diartikan sebagai pasak alam semesta).  Pasak artinya yang menjaga kosmik (kestabilan/keteraturan) dari chaotik (kekacauan/semrawut). Deretan angka 0, adalah tingkat ke delapan, menjadi pertanda spesifikasi pada ayat 8.  Hal ini merupakan selisih dari deretan (4 buah) angka 1.  Pada angka maksimal 50 (ayat), deretan terbanyak angka 1 hanya terdapat pada angka 11.

---


Seloka [Mistik Al Qur'an] Bagian 5
Renungan Bagi Pengikut Teori "Big Bang" dan "Atom Purba"

Partikel dalam Astrofisika


Al Quran surat Al Mursalaat (77)
1. Demi para utusan pembawa kebaikan ('urf)
2. Yang melaju dengan amat lajunya
3. Yang menyebar dengan amat luasnya
4. Yang membeda dengan amat (jelas) bedanya
5. Yang mendirikan Dzikir
---

Sumber gambar: Wikipedia
Ayat1.  Di sini kalau kita terjemahkan "para utusan" sebagai partikel , maka masing-masing partikel memiliki gaya sentripetal dan sentrifugal, juga medan gaya tarik (membawa beban massa gaya tarik).  Sehingga memungkinkan adanya gerak orbital dan gerak radial.  Setara dengan hal itu, pada eksponesial yang lebih besar, benda-benda langit pun memiliki medan gravitasi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Gravitasi


    F adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut
    G adalah konstanta gravitasi
    m1 adalah besar massa titik pertama
    m2 adalah besar massa titik kedua
    r adalah jarak antara kedua massa titik, dan
    g adalah percepatan gravitasi =


konstanta G kira-kira sama dengan 6,67 × 10-11 N m2 kg-2.
---

Sumber gambar: Wikipedia
Ayat2. Melaju dengan amat lajunya, sama artinya dengan memiliki kecepatan orbital (kecepatan sudut).  Tiap-tiap partikel, memiliki kecepatan orbital yang sangat tinggi.  Kita dapat menganalisa hal ini utamanya pada partikel elektron.

Faktor Lorentz sebagai fungsi kecepatan. Ia bermula dari nilai 1 dan menuju ketakterhinggaan seiring dengan v mendekati c. (lihat gambar)
Sumber gambar: Wikipedia

---

Sumber gambar: Wikipedia


Ayat 3.  Menyebar dengan amat luasnya, sama artinya dengan memiliki kecepatan radial.  Ada gerak menjauh dan mendekat secara cepat tapi konstan.  Memungkinkan bentuk orbital menyerupai bentuk oval atau bahkan bulat telur.  Hal yang paling ekstrim pada kecepatan radial adalah gerak komet.

Pada kondisi lain, terjadi keterpisahan (dari atom atau molekul) pada beberapa atau semua partikel elektron di orbit atom terluar.  Hal ini terjadi karena keadaan benda fase-gas berenergi.  Inilah yang disebut Plasma (atau disebut juga gas terionisasi, gas yang terionisasi oleh energi panas)
Sumber gambar: Wikipedia


Ada pula pergeseran semu saling menjauh, dengan kecepatan tinggi, yang terjadi akibat berkembangnya alam semesta.  Apakah ini sesuai dengan teori "Big Bang"?

---

Ayat 4.  Yang membeda dengan amat jelas bedanya, sama artinya dengan sifat unik pada tiap-tiap partikel.  Kemudian dari partikel membentuk materi (dan anti materi), yang juga unik satu sama lain.  Lalu secara terus menerus terjadi pembentukan dan penghacuran, dengan usia yang berbeda-beda.  Bahkan pada bentuk benda-benda langit pun, tak ada yang benar-benar identik, selalu ada perbedaan massa dan kecepatan rata-rata (linier pada saat rotasi, maupun kecepatan sudut pada garis orbital, hingga kecepatan semu akibat berkembangnya alam semesta).

---

Yang mendirikan Dzikir?  Ini agak panjang penjelasannya.


Sumber gambar: Wikipedia

Mari kita bayangkan grafik sinus atau kosinus sebagai proyeksi pergeseran sudut-sudut lingkaran.  Alihkan dari dari proyeksi pergeseran sudut lingkaran ke bentuk lain (misalnya oval).  Alihkan lagi ke bentuk lain yang lebih rumit (misalnya bentuk pulau pada suatu peta).  Maka akan kita peroleh bentuk denyut-denyut (bukan sekedar bentuk gelombang yang teratur).


Sumber gambar: Wikipedia

Bandingkan dengan bentuk denyut pada grafik alat EKG (elektrokardiogram).  Bukan bentuk gelombang, tapi cenderung teratur.  Hal yang sama, dapat kita lihat pada grafik alat Seismograf.  Tentu saja kecenderungan teratur ini bisa berubah saat  terjadi kondisi lain.

Sumber gambar: Wikipedia

Lalu kita lihat pula gelombang yang menumpang pada gelombang lain.   Semisal gelombang radio yang ditumpangi suara dan atau gambar (pada radio dan televisi).

Dari jenis partikel maupun klaster galaksi melakukan gerak dalam denyut besaran masa, kecepatan linier saat rotasi, kecepatan sudut pada lintas orbit, sampai kecepatan semu dalam posisi alam semesta yang mengembang (bahkan menghasilkan gelombang radio).  Semuanya membentuk grafik.  Namun hanya ahli pembaca grafik saja yang bisa mengerti (hanya ahli pembaca grafik alat EKG yang mengerti makna grafik pada alat EKG, atau hanya ahli pembaca grafik alat seismograf yang mengerti makna  grafik pada alat seismograf).

Dari grafik alat EKG, bisa dikembangkan menjadi alat deteksi kebohongan.  Artinya, organ tubuh kita bisa "bicara" fitrah (kejujuran).  Seluruh alam semesta pun "bicara".  Bahkan sampai tingkat partikel pun "bicara".  Mereka semua "bertasbih".  Mereka semua mendirikan dzikir.


Perbandingan Angka dan Ayat

Pada Al Mursalaat terdapat 10 ayat berulang dari total 50 ayat (ayat 15, 19, 24, 28, 34, 37, 40, 45, 47 dan 49).  Artinya, ada 10 ayat yang menerangkan dari total 50 ayat.

Melalui perbandingan ini, saya mengajak anda ikut menafsirkan ada 1 ayat yang menerangkan dari 5 ayat (ayat 1 sampai 5).  Ayat yang dimaksud adalah ayat 5.

Pada selisih otak-atik angka ayat berulang, akan didapat
15, 19, 24, 28, 34, 37, 40, 45, 47, 49
4, 5, 4, 6, 3, 3, 5, 2, 2
1, 1, 2, 3, 0, 2, 3, 0
0, 1, 1, 3, 2, 1, 3
1, 0, 2, 1, 1, 2
1, 2, 1, 0, 1
1, 1, 1, 1
0, 0, 0

Analisa astrofisika : Secara kebetulan ada 3 ayat yang mengandung pe-nol-an.  Ayat 8 menyebutkan adanya proses kematian pada bintang.  Ayat 9 menyebutkan proses kematian langit.  Dan ayat 10 menyebutkan proses kematian gunung (simbol dari pasak, dalam hal ini bisa diartikan sebagai pasak alam semesta).  Pasak artinya yang menjaga kosmik (kestabilan/keteraturan) dari chaotik (kekacauan/semrawut). Deretan angka 0, adalah tingkat ke delapan, menjadi pertanda spesifikasi pada ayat 8.  Hal ini merupakan selisih dari deretan (4 buah) angka 1.  Pada angka maksimal 50 (ayat), deretan terbanyak angka 1 hanya terdapat pada angka 11.

Al Mursalaat ayat 11:
"dan apabila partikel telah ditetapkan waktu"

http://en.wikipedia.org/wiki/Resonance_(particle_physics)
http://en.wikipedia.org/wiki/Particle_decay#Decay_rate




Itu saja
===

Partikel dalam Astrofisika

===

Tidak ada komentar:

Iklan dan Promosi terselubung masih boleh, asal cantumkan komentar yang sesuai tema.
Iklan/promosi yang berlebihan dan komentar yang tidak sesuai tema, akan dihapus.
Komentar spam akan dihapus juga.

Copyright © 2011 Dodi®Nurdjaja™ . Diberdayakan oleh Blogger.