Di Cirebon, sering orang menyebut mushala, langgar atau masjid dengan sebutan Tajug. Seperti itu pula ungkapan yang sering terdengar, dari warisan Sunan Gunung Jati yang terkenal, yaitu "Isun titip Tajug lan fakir miskin".
===== Dodi Nurdjaja =====
Sudah segitu aja yang mau saya dokumentasikan. Semoga berguna.
Terima Kasih.
Lagi malas nulis nih. Apalagi nulis yang panjang-panjang. Sekedar mendokumentasikan sajalah.
Di Cirebon, sering orang menyebut mushala, langgar atau masjid dengan sebutan Tajug. Seperti itu pula ungkapan yang sering terdengar, dari warisan Sunan Gunung Jati yang terkenal, yaitu "Isun titip Tajug lan fakir miskin".
Kenapa disebut Tajug?
Tak lain dan tak bukan, adalah karena penamaan arsitektur dari bentuk atap yang dipakai. (baca https://id.wikipedia.org/wiki/Tajug)
Di Cirebon, sering orang menyebut mushala, langgar atau masjid dengan sebutan Tajug. Seperti itu pula ungkapan yang sering terdengar, dari warisan Sunan Gunung Jati yang terkenal, yaitu "Isun titip Tajug lan fakir miskin".
Kenapa disebut Tajug?
Tak lain dan tak bukan, adalah karena penamaan arsitektur dari bentuk atap yang dipakai. (baca https://id.wikipedia.org/wiki/Tajug)
Sudah segitu aja yang mau saya dokumentasikan. Semoga berguna.
Terima Kasih.
Jadi Tajug di Cirebon artinya atap yang lancip ya Mas. Noted! :)
BalasHapusYa.
HapusLebih tepatnya umah (rumah) tajug, atau pendopo tajug, disepadankan dengan mushala, langgar atau masjid, sebagai bentuk bangunan (atau kadang pendopo) beratap tajug.
Seperti halnya Rumah Joglo, artinya bangunan rumah dengan atap berbentuk Joglo.
:D