Bernard Batubara bergabung di kemudian.com sejak tahun 2007, atas ajakan teman kuliahnya, saat dia baru masuk kuliah. Sementara kemudian.com konon dibentuk sejak 2006 oleh seorang netter bernama Rizqinofa Putra Muliawan, yang dipersembahkan bagi istrinya yang gemar menulis puisi. TS Pinang, yang juga menjadi pembicara dalam acara ini, adalah "killer" yang doyan mengumbar kritik-kritik pedas di situs kemudian.com. TS Pinang sendiri mengakui bahwa kritikan-kritikan itu bukan saja sinical, tapi juga cenderung sarkasme. Tekanan, memang mampu membuat arang menjadi intan yang indah, tapi tidak mustahil menyebabkan patah arang. :D
---
Peluncuran Buku "Angsa-angsa Ketapang"
Hari itu (Senin, 17 Maret 2014) adalah hari kedua, saya menghirup udara Jogja.
Dengan hanya membawa HP Android, saya hanya bisa memantau notifikasi facebook. Saya tidak mungkin menulis di blog via HP Android. Tiap mau ngetik/share status pun, sering terpeleset, misalnya huruf "r" yang dimaksud, tapi yang tersentuh malah huruf "t", atau yang lain.
Melalui HP Android, saya melihat notifikasi dari BRID (Blogger Reporter ID), tentang acara "Peluncuran Buku : Angsa-angsa Ketapang". Saya menyatakan siap datang dan menikmati acara tersebut.
Diantar oleh adik ipar, berangkat dari desa Jambidan, kecamatan Banguntapan, kabupaten Bantul, kami mencari alamat yang dimaksud. Berbekal petunjuk lisan dan diperkuat dengan posisi secara google map, kami mencari Jalan Seturan. Menemukan Jalan Seturan bukanlah hal sulit. Justeru, mencari "Warkop Bardiman" itu yang merepotkan. Tempat itu bahkan sudah kami lewati. Tak sengaja saya melihat, ketika kami balik arah, dari seberang jalan.
Kami tiba saat waktu menunjukkan pukul 17.30 WIB.
Kepada kasir yang merangkap pengantar sajian, saya menunjukkan foto undangan even, yang saya dapat dari BRID.
Di antara pengunjung, rupanya belum ada seorang panitia pun. Kami langsung ke lantai 2, tempat akan digelarnya even "Peluncuran Buku" tersebut.
Sekitar 15 menit kemudian, saya lihat ada beberapa orang yang menyusun ulang tata letak meja-kursi. Saya yakin mereka lah pihak panitia. Saya mendekat dan bertanya. Ternyata, salah seorang diantara mereka adalah si penulis buku, Bernard Batubara. Sekalian saja, saya minta foto bareng.
Di sela-sela mereka sibuk bebenah, saya bertanya kepada Irwan Bajang, yang nanti akan bertindak sebagai moderator. Irwan Bajang adalah anggota kemudian.com, sekaligus dari pihak penerbit buku "Indie Book Corner", yang menerbitkan buku "Angsa-angsa Ketapang" ini.
Irwan Bajang saat membuka acara
Menurut jadwal, acara ini berlangsung dari jam 18.00. Namun, acara benar-benar dibuka, saat waktu menunjukkan pukul 19.03. Acara langsung dibuka oleh Irwan Bajang, sekalipun jumlah pengunjung masih belum memenuhi ruangan.
Setelah itu langsung mempersilakan seorang anggota komunitas "puisi indo jogja" (@puisiindojgj), untuk membacakan beberapa puisi.
Kevin anggota komunitas @puisiindojgj
Selesai membacakan "Antara Surakarta ke Tawangmangu Aku Menulis Sajak Untukmu" (karya En Kurliadi NF), Kevin (theodorus.official@gmail.com) didaulat untuk melanjutkan membaca puisi lain (dari buku "Antologi Solo"). Maka dia pun melanjutkan dengan puisi "Solo Kala Itu" (karya Imam Hanafi) dan "Aku Menyapamu Dengan Puisi" (karya Khairul Umam). Dilanjutkan oleh temannya yang membacakan salah satu puisi dari buku "Angsa-angsa Ketapang"-nya Bernard Batubara.
Waktu telah menunjukkan pukul 19.22, saat Bagustian Iskandar (yang juga dari pihak penerbit buku "Indie Book Corner" sekaligus anggota kemudian.com) bersama Bimo mempertunjukkan musikalisasi puisi. Beberapa diambil dari puisi "Angsa-angsa Ketapang"-nya Bernard Batubara, namun ada juga dari puisi-puisinya sendiri.
Musikalisasi puisi didendangkan oleh Bagustian Iskandar diiringi oleh Bimo.
Diskusi launching buku puisi dari buku "Angsa-angsa Ketapang" sendiri dimulai saat waktu menunjukkan pukul 19.40.
Irwan Bajang selaku moderator, bersama Bernard Batubara (sang penulis) dan TS Pinang (sang kritikus "killer")
Bernard Batubara bergabung di kemudian.com sejak tahun 2007, atas ajakan teman kuliahnya, saat dia baru masuk kuliah. Sementara kemudian.com konon dibentuk sejak 2006 oleh seorang netter bernama Rizqinofa Putra Muliawan, yang dipersembahkan bagi istrinya yang gemar menulis puisi. TS Pinang, yang juga menjadi pembicara dalam acara ini, adalah "killer" yang doyan mengumbar kritik-kritik pedas di situs kemudian.com. TS Pinang sendiri mengakui bahwa kritikan-kritikan itu bukan saja sinical, tapi juga cenderung sarkasme. Tekanan, memang mampu membuat arang menjadi intan yang indah, tapi tidak mustahil menyebabkan patah arang. :D
Semakin malam, pengunjung acara ini semakin ramai, namun ada juga yang sudah "tak betah" dan meninggalkan ruangan.
Yang berkaos merah (sebelah kanan menyender ke tembok) ini adalah
Renggo Darsono pengelola Warkop Bardiman.
Saya sendiri terpaksa harus pamit pulang, saat waktu menunjukkan pukul 20.45 WIB.
Sampai ketemu di even lain.
=====
---
Peluncuran Buku "Angsa-angsa Ketapang"
Hari itu (Senin, 17 Maret 2014) adalah hari kedua, saya menghirup udara Jogja.
Dengan hanya membawa HP Android, saya hanya bisa memantau notifikasi facebook. Saya tidak mungkin menulis di blog via HP Android. Tiap mau ngetik/share status pun, sering terpeleset, misalnya huruf "r" yang dimaksud, tapi yang tersentuh malah huruf "t", atau yang lain.
Melalui HP Android, saya melihat notifikasi dari BRID (Blogger Reporter ID), tentang acara "Peluncuran Buku : Angsa-angsa Ketapang". Saya menyatakan siap datang dan menikmati acara tersebut.
Diantar oleh adik ipar, berangkat dari desa Jambidan, kecamatan Banguntapan, kabupaten Bantul, kami mencari alamat yang dimaksud. Berbekal petunjuk lisan dan diperkuat dengan posisi secara google map, kami mencari Jalan Seturan. Menemukan Jalan Seturan bukanlah hal sulit. Justeru, mencari "Warkop Bardiman" itu yang merepotkan. Tempat itu bahkan sudah kami lewati. Tak sengaja saya melihat, ketika kami balik arah, dari seberang jalan.
Kami tiba saat waktu menunjukkan pukul 17.30 WIB.
Kepada kasir yang merangkap pengantar sajian, saya menunjukkan foto undangan even, yang saya dapat dari BRID.
Di antara pengunjung, rupanya belum ada seorang panitia pun. Kami langsung ke lantai 2, tempat akan digelarnya even "Peluncuran Buku" tersebut.
Sekitar 15 menit kemudian, saya lihat ada beberapa orang yang menyusun ulang tata letak meja-kursi. Saya yakin mereka lah pihak panitia. Saya mendekat dan bertanya. Ternyata, salah seorang diantara mereka adalah si penulis buku, Bernard Batubara. Sekalian saja, saya minta foto bareng.
Di sela-sela mereka sibuk bebenah, saya bertanya kepada Irwan Bajang, yang nanti akan bertindak sebagai moderator. Irwan Bajang adalah anggota kemudian.com, sekaligus dari pihak penerbit buku "Indie Book Corner", yang menerbitkan buku "Angsa-angsa Ketapang" ini.
Irwan Bajang saat membuka acara
Menurut jadwal, acara ini berlangsung dari jam 18.00. Namun, acara benar-benar dibuka, saat waktu menunjukkan pukul 19.03. Acara langsung dibuka oleh Irwan Bajang, sekalipun jumlah pengunjung masih belum memenuhi ruangan.
Setelah itu langsung mempersilakan seorang anggota komunitas "puisi indo jogja" (@puisiindojgj), untuk membacakan beberapa puisi.
Kevin anggota komunitas @puisiindojgj
Selesai membacakan "Antara Surakarta ke Tawangmangu Aku Menulis Sajak Untukmu" (karya En Kurliadi NF), Kevin (theodorus.official@gmail.com) didaulat untuk melanjutkan membaca puisi lain (dari buku "Antologi Solo"). Maka dia pun melanjutkan dengan puisi "Solo Kala Itu" (karya Imam Hanafi) dan "Aku Menyapamu Dengan Puisi" (karya Khairul Umam). Dilanjutkan oleh temannya yang membacakan salah satu puisi dari buku "Angsa-angsa Ketapang"-nya Bernard Batubara.
Waktu telah menunjukkan pukul 19.22, saat Bagustian Iskandar (yang juga dari pihak penerbit buku "Indie Book Corner" sekaligus anggota kemudian.com) bersama Bimo mempertunjukkan musikalisasi puisi. Beberapa diambil dari puisi "Angsa-angsa Ketapang"-nya Bernard Batubara, namun ada juga dari puisi-puisinya sendiri.
Musikalisasi puisi didendangkan oleh Bagustian Iskandar diiringi oleh Bimo.
Diskusi launching buku puisi dari buku "Angsa-angsa Ketapang" sendiri dimulai saat waktu menunjukkan pukul 19.40.
Irwan Bajang selaku moderator, bersama Bernard Batubara (sang penulis) dan TS Pinang (sang kritikus "killer")
Bernard Batubara bergabung di kemudian.com sejak tahun 2007, atas ajakan teman kuliahnya, saat dia baru masuk kuliah. Sementara kemudian.com konon dibentuk sejak 2006 oleh seorang netter bernama Rizqinofa Putra Muliawan, yang dipersembahkan bagi istrinya yang gemar menulis puisi. TS Pinang, yang juga menjadi pembicara dalam acara ini, adalah "killer" yang doyan mengumbar kritik-kritik pedas di situs kemudian.com. TS Pinang sendiri mengakui bahwa kritikan-kritikan itu bukan saja sinical, tapi juga cenderung sarkasme. Tekanan, memang mampu membuat arang menjadi intan yang indah, tapi tidak mustahil menyebabkan patah arang. :D
Semakin malam, pengunjung acara ini semakin ramai, namun ada juga yang sudah "tak betah" dan meninggalkan ruangan.
Yang berkaos merah (sebelah kanan menyender ke tembok) ini adalah
Renggo Darsono pengelola Warkop Bardiman.
Saya sendiri terpaksa harus pamit pulang, saat waktu menunjukkan pukul 20.45 WIB.
Sampai ketemu di even lain.
=====
mantaap Mas Dodi, reportasenya lengkap plus foto2 nya bantak koleksinya...
BalasHapus