Lagi-lagi Plurk. Apa sih, istimewanya Plurk? Banyak! Tapi nanti akan terceritakan dengan sendirinya. Minimal untuk saat ini, Plurk masih bisa sebagai jejaring sosial sekaligus jembatan ke Profil Yahoo, Twitter dan Facebook. Kadang saya matikan hubungan Plurk ke Facebook, toh sudah terjembatani dari jejaring sosial Twitter.
---
Sambungan dari “Mengelola Facebook”
Sehubungan dengan postingan saya yang berjudul “Mengelola Facebook”, saya pun memeriksa kembali beberapa jejaring yang saya punya.
Keberadaan Networkedblog di Facebook, sangat membantu saya. Apapun yang saya tulis di blog, bisa langsung ter-up-date (#doh, bahasa apa, nih) secara otomatis di akun Facebook, juga di beberapa Fanspage dan Grup Facebook, di mana saya sebagai admin (creator maupun manager). Bahkan dari Networkedblog bisa disindikasi (#benar ga bahasanya?) juga ke Twitter. Cara kerjanya yang otomatis, membuat saya tak perlu lagi membuka Networkedblog maupun Facebook. Cukup menulis di blog, langsung ter-up-date ke semua sindikasi Networkedblog.
Sayangnya, Networkedblog belum menyediakan sindikasi ke jejaring sosial lain. Jejaring sosial saya yang lain menjadi kehilangan “jembatan” up-date status. Sungguh saya masih sangat kehilangan Ping.fm sebagai jembatan saya. Kabarnya, ada jembatan serupa bernama Hellotxt, tapi setelah saya coba untuk daftar, ternyata Hellotxt pun telah ditiadakan. Jembatan lain pun saya coba lihat, semisal Twitterfeed dan dlvr.it, tapi keduanya pun tidak bisa menyentuh akun Hi5, Multiply dan (yang terpenting) Plurk saya. Kalau Hi5 dan Multiply, tidak terlalu saya hiraukan. Bahkan akun Flixter saya pun sudah saya lupakan, (atau mungkin sudah terhapus). Sedangkan Friendster, memang belum pernah saya masuki, sebelumnya. Pernah kemudian (belum lama ini) saya daftar ke Friendster, sekedar melihat kemungkinan apakah bisa menjadi jembatan ke Plurk, ternyata tidak bisa. Ya sudah, saya tidak lanjutkan, tapi sementara tidak saya tutup juga. Menjaga kemungkinan, jika di kemudian hari bisa menjadi jembatan ke Plurk.
Lagi-lagi Plurk. Apa sih, istimewanya Plurk? Banyak! Tapi nanti akan terceritakan dengan sendirinya. Minimal untuk saat ini, Plurk masih bisa sebagai jejaring sosial sekaligus jembatan ke Profil Yahoo, Twitter dan Facebook. Kadang saya matikan hubungan Plurk ke Facebook, toh sudah terjembatani dari jejaring sosial Twitter.
Selain jejaring sosial, dulu saya sudah membuka akun di ruang penyimpanan. Sebenarnya Multiply pun lebih tepat sebagai ruang penyimpanan, ketimbang sosial networking. Saya sudah pernah mendaftar di ziddu, easyshare, 4share, dan entah apa lagi. Ruang-ruang di sana pun belum saya pakai. Saya pikir, kelak saya pakai jika saya punya web/blog yang membutuhkan ruang-ruang itu. Bahkan saya pun sudah membuka akun di YouTube, dan belum saya pakai juga untuk menyimpan video.
Twitter akhirnya menjadi titik temu tujuan sebelum diteruskan ke Facebook. Sempat saya berpikir, kalau saja bisa dibalik arus up-date dari Twitter ke Plurk, pasti lebih asyik. Jadi tanpa membuka Plurk, status saya tetap ter-up-date dari Twitter.
Menjadikan Plurk sebagai jembatan, akhirnya saya lakukan secara manual juga. Dengan memanfaatkan shorten Url bernama bit-mark (bit.ly), saya bisa mengambil URL mana yang ingin saya bagikan melalui Plurk. Tapi inipun cuma menambah tab yang dibuka. Untuk menulis di blog saja, saya harus buka tab editor Blogger dan tab blog saya sendiri. Lalu untuk melihat hasilnya yang bermuara di Facebook, sayapun harus membuka di tab lain. Untuk membagi ke Plurk, saya buka di tab lain lagi. Dan akhirnya saya pun harus di tab baru lagi untuk membuka bit-mark.
Keuntungan memakai bit-mark, adalah memendekkan nama URL (dari blog saya yang memuat postingan). Bahkan saya pun bisa menyimpan dan memendekkan URL dari web lain yang menarik minat saya. Dan kelak jika saya sudah mengoptimalkan akun ruang-ruang penyimpanan saya, akan saya simpan nama-nama link URL ini di bit-mark.
Buffer-app (buff.ly) bisa juga di-setting untuk menjadi otomatis. Tapi saya baru menggunakannya sebatas penanda (hampir seperti bit-mark) untuk diteruskan ke Twitter. Bisa juga saya paksa ke Plurk, tapi manual, artinya harus buka tab Plurk dulu untuk share status. Tapi short-URL-nya tidak bisa saya simpan seperti di bit-mark (atau saya belum tahu caranya). Buffer-app sebenarnya diperuntukkan bagi pengguna internet via HP, BB ataupun tablet. Saya pun belum tahu cara memaksimalkan fungsi buffer-app untuk keperluan saya. Mungkin karena saya masih belum punya BB atau tablet, cuma punya HP jadul, yang tidak nyaman untuk internetan (#bahasa apa pula, nih).
Berhari-hari saya googling, mencari kemungkinan terbaik untuk membuat Plurk sebagai jembatan otomatis, hasilnya belumlah memuaskan. Maka untuk sementara, saya pakai saja dulu trik “Tombol share Plurk” yang disematkan di blog. Memang banyak yang telah menuliskan berbagai trik untuk membuat status otomatis ke Plurk. Sayangnya, saya bukanlah seorang coder, sehingga tidak mengerti bagaimana memanfaatkan script-script itu untuk kebutuhan saya.
Bersambung ke "Social Media Management Tools"
=====
---
Sambungan dari “Mengelola Facebook”
Sehubungan dengan postingan saya yang berjudul “Mengelola Facebook”, saya pun memeriksa kembali beberapa jejaring yang saya punya.
Keberadaan Networkedblog di Facebook, sangat membantu saya. Apapun yang saya tulis di blog, bisa langsung ter-up-date (#doh, bahasa apa, nih) secara otomatis di akun Facebook, juga di beberapa Fanspage dan Grup Facebook, di mana saya sebagai admin (creator maupun manager). Bahkan dari Networkedblog bisa disindikasi (#benar ga bahasanya?) juga ke Twitter. Cara kerjanya yang otomatis, membuat saya tak perlu lagi membuka Networkedblog maupun Facebook. Cukup menulis di blog, langsung ter-up-date ke semua sindikasi Networkedblog.
Sayangnya, Networkedblog belum menyediakan sindikasi ke jejaring sosial lain. Jejaring sosial saya yang lain menjadi kehilangan “jembatan” up-date status. Sungguh saya masih sangat kehilangan Ping.fm sebagai jembatan saya. Kabarnya, ada jembatan serupa bernama Hellotxt, tapi setelah saya coba untuk daftar, ternyata Hellotxt pun telah ditiadakan. Jembatan lain pun saya coba lihat, semisal Twitterfeed dan dlvr.it, tapi keduanya pun tidak bisa menyentuh akun Hi5, Multiply dan (yang terpenting) Plurk saya. Kalau Hi5 dan Multiply, tidak terlalu saya hiraukan. Bahkan akun Flixter saya pun sudah saya lupakan, (atau mungkin sudah terhapus). Sedangkan Friendster, memang belum pernah saya masuki, sebelumnya. Pernah kemudian (belum lama ini) saya daftar ke Friendster, sekedar melihat kemungkinan apakah bisa menjadi jembatan ke Plurk, ternyata tidak bisa. Ya sudah, saya tidak lanjutkan, tapi sementara tidak saya tutup juga. Menjaga kemungkinan, jika di kemudian hari bisa menjadi jembatan ke Plurk.
Lagi-lagi Plurk. Apa sih, istimewanya Plurk? Banyak! Tapi nanti akan terceritakan dengan sendirinya. Minimal untuk saat ini, Plurk masih bisa sebagai jejaring sosial sekaligus jembatan ke Profil Yahoo, Twitter dan Facebook. Kadang saya matikan hubungan Plurk ke Facebook, toh sudah terjembatani dari jejaring sosial Twitter.
Selain jejaring sosial, dulu saya sudah membuka akun di ruang penyimpanan. Sebenarnya Multiply pun lebih tepat sebagai ruang penyimpanan, ketimbang sosial networking. Saya sudah pernah mendaftar di ziddu, easyshare, 4share, dan entah apa lagi. Ruang-ruang di sana pun belum saya pakai. Saya pikir, kelak saya pakai jika saya punya web/blog yang membutuhkan ruang-ruang itu. Bahkan saya pun sudah membuka akun di YouTube, dan belum saya pakai juga untuk menyimpan video.
Twitter akhirnya menjadi titik temu tujuan sebelum diteruskan ke Facebook. Sempat saya berpikir, kalau saja bisa dibalik arus up-date dari Twitter ke Plurk, pasti lebih asyik. Jadi tanpa membuka Plurk, status saya tetap ter-up-date dari Twitter.
Menjadikan Plurk sebagai jembatan, akhirnya saya lakukan secara manual juga. Dengan memanfaatkan shorten Url bernama bit-mark (bit.ly), saya bisa mengambil URL mana yang ingin saya bagikan melalui Plurk. Tapi inipun cuma menambah tab yang dibuka. Untuk menulis di blog saja, saya harus buka tab editor Blogger dan tab blog saya sendiri. Lalu untuk melihat hasilnya yang bermuara di Facebook, sayapun harus membuka di tab lain. Untuk membagi ke Plurk, saya buka di tab lain lagi. Dan akhirnya saya pun harus di tab baru lagi untuk membuka bit-mark.
Keuntungan memakai bit-mark, adalah memendekkan nama URL (dari blog saya yang memuat postingan). Bahkan saya pun bisa menyimpan dan memendekkan URL dari web lain yang menarik minat saya. Dan kelak jika saya sudah mengoptimalkan akun ruang-ruang penyimpanan saya, akan saya simpan nama-nama link URL ini di bit-mark.
Buffer-app (buff.ly) bisa juga di-setting untuk menjadi otomatis. Tapi saya baru menggunakannya sebatas penanda (hampir seperti bit-mark) untuk diteruskan ke Twitter. Bisa juga saya paksa ke Plurk, tapi manual, artinya harus buka tab Plurk dulu untuk share status. Tapi short-URL-nya tidak bisa saya simpan seperti di bit-mark (atau saya belum tahu caranya). Buffer-app sebenarnya diperuntukkan bagi pengguna internet via HP, BB ataupun tablet. Saya pun belum tahu cara memaksimalkan fungsi buffer-app untuk keperluan saya. Mungkin karena saya masih belum punya BB atau tablet, cuma punya HP jadul, yang tidak nyaman untuk internetan (#bahasa apa pula, nih).
Berhari-hari saya googling, mencari kemungkinan terbaik untuk membuat Plurk sebagai jembatan otomatis, hasilnya belumlah memuaskan. Maka untuk sementara, saya pakai saja dulu trik “Tombol share Plurk” yang disematkan di blog. Memang banyak yang telah menuliskan berbagai trik untuk membuat status otomatis ke Plurk. Sayangnya, saya bukanlah seorang coder, sehingga tidak mengerti bagaimana memanfaatkan script-script itu untuk kebutuhan saya.
Bersambung ke "Social Media Management Tools"
=====
Akun sya gak bisa buka
BalasHapusGaiama bg
Hapus